Sebastianopuccio.com | Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh melalui wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Meulaboh semakin serius meningkatkan pemeriksaan kesehatan bagi anak buah kapal (ABK) asing yang keluar masuk di Perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan dini terhadap penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS dan tuberkulosis (TBC) yang bisa mengancam kesehatan masyarakat.
Read More : Kampus Di Meulaboh
Upaya Cegah Tangkal Penyakit Menular
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Meulaboh, Samsul Bahri, menegaskan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan ini bukan sekadar formalitas. Melainkan bagian dari strategi cegah tangkal untuk memastikan tidak ada ABK asing yang membawa penyakit menular ke wilayah Aceh Barat.
Menurutnya, ABK yang berasal dari luar negeri memiliki risiko lebih tinggi terpapar penyakit berbahaya karena mobilitas dan interaksi mereka yang sangat luas. Dengan adanya pemeriksaan ini, pihak berwenang bisa lebih cepat mendeteksi sekaligus mencegah penyebaran penyakit berbahaya tersebut sebelum berdampak ke masyarakat lokal.
Perlindungan Kesehatan Masyarakat Aceh
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh KKP Meulaboh bukan hanya melindungi ABK asing itu sendiri, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat Aceh. Dengan mengawasi lalu lintas orang yang masuk melalui jalur laut, risiko penularan penyakit lintas negara bisa ditekan semaksimal mungkin.
Selain itu, langkah ini juga merupakan bagian dari kepatuhan Indonesia terhadap standar International Health Regulations (IHR) yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Aturan tersebut mewajibkan setiap negara untuk melakukan pengawasan kesehatan di pintu masuk wilayahnya, baik melalui bandara, pelabuhan, maupun pos lintas batas darat.
Hasil Pemeriksaan Selama Ini
Menariknya, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan selama beberapa periode terakhir, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus HIV/AIDS atau TBC pada ABK asing yang masuk ke Perairan Meulaboh. Meski begitu, hal ini tidak membuat KKP menurunkan kewaspadaan.
Petugas kesehatan tetap menjalankan tugas mereka secara ketat, karena potensi penularan penyakit berbahaya bisa saja muncul sewaktu-waktu. Dengan kata lain, hasil nihil bukan berarti ancaman sudah hilang, melainkan justru menjadi alasan kuat untuk terus memperketat pemeriksaan.
Harapan dan Konsistensi Pengawasan
Melalui kegiatan ini, pihak KKP berharap masyarakat di Aceh, khususnya di wilayah Meulaboh dan sekitarnya, bisa hidup dengan lebih aman tanpa khawatir terpapar penyakit menular dari luar negeri. Samsul Bahri menekankan bahwa konsistensi pengawasan adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan publik. Selama lalu lintas kapal asing terus berlangsung di Perairan Meulaboh, maka pemeriksaan kesehatan harus tetap berjalan tanpa kompromi.